Warta Global Jakarta, Indonesia - Korban jiwa akibat gempa bumi yang melanda Turki dan Suriah kembali meningkat. Data terbaru yang diperoleh pada Jumat (10/2/2023) malam WIB menunjukan jumlah korban jiwa telah menembus 22 ribu.
Secara rinci, Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan mengatakan 18.991 orang telah tewas di Turki. Untuk Suriah, jumlah telah menembus 3.377 jiwa.
Meski begitu, ada beberapa peristiwa ajaib yang terjadi saat evakuasi. Di kota Antakya, Turki, penyelamat menarik Yusuf Huseyin yang berusia 18 bulan dari puing-puing, yang bertahan selama 105 jam di balik reruntuhan.
"Setengah jam yang lalu, kami berhasil menyelamatkan dua orang yang masih hidup dari puing-puing," ujar dinas pemadam kebakaran Ceko dan tim mereka di Adiyaman seperti dikutip AFP.
Penyelamat sendiri diketahui terus berpacu dengan waktu untuk menyelamatkan korban. Pasalnya, saat ini musim dingin menambah berat proses tersebut.
Sementara itu, Erdogan telah mengakui bahwa pihaknya pemerintah mengalami hambatan. Diketahui, ia sebelumnya mendapatkan kemarahan warga yang menyebut proses penyelamatan sangat lamban.
"Terlalu banyak gedung yang hancur," paparnya dalam sebuah pernyataan pers.
"Kami mengakui upaya penyelamatan gempa Turki tidak secepat yang diharapkan," tambahnya.
Gempa dengan M 7,8 mengguncang Turki dan Suriah pada Senin pukul 4 dini hari. Gempa tersebut terjadi 23 kilometer timur Nurdagi, di provinsi Gaziantep Turki, pada kedalaman 24,1 kilometer.
Pusat gempa tersebut dideteksi berada di darat. Bahkan, hanya sekitar 30 km dari kota Gaziantep yang memiliki populasi hingga 2 juta orang. (IB$*/)